Posted by Operator Humas | 2022-11-23 08:57:19 | 225 kali dibaca
 
                            
                            
Kabupaten Pangandaran merupakan daerah termuda di Jawa Barat yang baru-baru ini memperingati Hari Jadi ke-10, merasa perlu untuk belajar dari daerah-daerah lain yang sudah lebih maju dan berkembang.
Sebagai salahsatu daerah wisata favorit di Jawa Barat yang mempunyai visi 'Pangandaran Juara Menuju Wisara Berkelas Dunia yang Berpijak Pada Nilai Karakter Bangsa', pariwisata menjadi core bussiness yang dimiliki oleh Kabupaten Pangandaran.
Oleh karena itu, beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten Pangandaran dipimpin Bupati H Jeje Wiradinta, beserta Wakil Bupati H Ujang Endin Indrawan, beberapa pejabat terkait serta para Ketua Organisasi Keagamaan lingkup Kabupaten Pangandaran melakukan kunjungan kerja ke Kota Padang untuk dapat melihat langsung bagaimana pengelolaan pariwisata yang dijalankan oleh Kota Padang. Selasa (8/11/2022).
Menurut Bupati Pangandaran pemilihan Kota Padang sebagai tujuan Pemerintah Kabupaten Pangandaran melaksanakan kaji banding adalah falsafah budaya Minang yaitu 'Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah'.
Salahsatu kunjungan Bupati Pangandaran yaitu ke objek wisata Kota Padang.
"Hari ini kami berjalan ke objek wisata, dan tidak ada yang bersinggungan dengan umat. Saya lihat masakannya, makanan dan minumannya. Dalam satu hari bisa sampai 300 orang pengujung, apalagi kalau weekend bisa lebih. Saya kira sesuatu yang luar biasa" tutur beliau.
Falsafah budaya minang yang senantiasa dipegang oleh stakeholder terkait dalam membuat setiap kebijakan termasuk kebijakan pariwisata.
"Ini yang sedang kami cari, bagaimana penerapan syariat disini ,bagaimana regulasinya, bagaimana peran pihak-pihak terkait yang bekerja sama denganPpemda berkaitan dengan menjaga umat dari kondisi-kondisi yang kurang baik" lanjut beliau.
Hal tersebut sejalan dengan visi Kabupaten Pangandaran untuk mengembangkan pariwisata namun tetap memegang teguh nilai dan karakter bangsa.
Kota Padang dengan falsafah budaya minangnya berjalan dengan selaras antara adab dengan agama.
"Adab dengan agama matching (cocok), tidak bertentangan, itu yang luar biasa, dan itu sudah ratusan tahun pola itu terbentuk dengan baik" ucap beliau.
Beliau melanjutkan bahwa hal tersebut dapat terwujud karena adanya kebersamaan dan kerjasama dari berbagai pihak termasuk dukungan masyarakatnya.
Pengembangan pariwisata yang menjadi kebijakan makro Kabupaten Pangandaran harus tetap mengacu pada nilai dan karakter bangsa.
"Kita punya misi 'Mewujudkan Pangandaran Juara menuju wisata berkelas dunia yang berpijak pada karakter bangsa'. Itu adalah menjadi frame, menjadi acuan dalam rangka pengembangan wisata di Kabupaten Pangandaran. Artinya apapun harus sesuai dengan kultur, baik kita sebagai etika, budaya terutama agama" pungkas beliau.
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan
Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran